MAJALAH LOGIKA – Keindahan patung penyu raksasa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi seharusnya membuat warga bangga, tetapi kenyataannya justru memicu tanya besar. Karena sang penyu ternyata berbahan kardus!
Patung yang diklaim menghabiskan dana fantastis Rp15,6 miliar itu dibangun dengan rangka bambu dan dilapisi resin fiberglass, dengan “bantuan” kardus di dalamnya sebagai media perekat. Kabar ini tentu saja langsung menjadi viral dan mengundang beragam reaksi dari publik.
Pegiat media sosial Denis Malhorta bahkan tak kuasa menahan diri untuk menyindir. “Mahal banget anggaran sebanyak itu habis cuma buat bikin patung kardus,” tulisnya di akun X-nya, (5/3/2025). Sindirnya semakin tajam dengan membandingkan patung penyu ini dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang disebutnya sebagai “menghabiskan duit triliunan untuk presiden kardus.”
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Bagaimana bisa sebuah proyek senilai miliaran rupiah berujung pada sebuah patung kardus raksasa? Imran Firdaus, perwakilan kontraktor, mencoba menjelaskan. Ia menekankan bahwa pihaknya telah menjalankan pekerjaan sesuai aturan dan diawasi oleh pengawas lapangan.
“Kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin ga bisa nempel,” jelas Imran. Ia juga mengungkap bahwa realisasi anggaran proyek tidak sebesar yang diberitakan, bahkan kurang dari Rp13 miliar setelah dipotong PPN dan terkena denda keterlambatan.
Namun, penjelasan ini seakan tak memuaskan publik. Banyak yang masih curiga dan mempertanyakan transparansi proyek tersebut. Ada yang beranggapan bahwa biaya sebenarnya hanya berkisar ratusan juta rupiah, bahkan ada yang merinci perkiraan biaya berdasarkan pengalamannya membangun struktur serupa.
Misteri di balik patung penyu kardus ini masih belum terungkap sepenuhnya. Apakah memang terjadi penyelewengan dana? Atau ada alasan logis lain yang belum diketahui publik? Satu hal yang pasti, kasus ini menjadi bukti nyata perlunya pengawasan yang ketat terhadap proyek-proyek pembangunan demi memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana rakyat.
Kita semua berhak untuk mengetahui kebenaran di balik patung penyu kardus ini. Mari kita terus mengawasi dan menuntut penjelasan yang jelas dari pihak terkait!
Komentar