Karawang – Gempa Bumi yang dirasakan banyak warga di beberapa Kabupaten, Provinsi Jawa Barat, Rabu 20 Agustus 2025 malam, diantaranya di rasakan warga kabupaten Bekasi, Purwakarta, Cianjur dan lainnya termasuk wilayah Karawang, berdampak ada bangunan rumah warga yang retak-retak dan plafon berjatuhan.
Sebagaimana diberitakan berbagi media, di Karawang, gempa tersebut berkekuatan 4,9 magnitudo dengan data yang telah dihimpun Polres Karawang menunjukkan kerusakan sedikitnya 18 rumah warga, dua masjid dan satu musala di Kecamatan Tegalwaru.
Laporan resmi Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah tersebar juga di berbagai grup whatsApp insan media yang tertera menjelaskan, bahwa gempa terjadi sekitar pukul 19.54 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Titik gempa berada di 6,52 Lintang Selatan dan 107,25 Bujur Timur, di sebelah tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer.
Tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun, gempa tersebut menyebabkan kerusakan material yang signifikan, terutama pada plafon dan dinding rumah warga yang mengalami keretakan.

Dua Desa mengalami kerusakan terparah, yakni Desa Kutalanggeng dan Desa Kutamaneuh.
Di Desa Kutalanggeng, gempa merusak total 13 rumah warga, menyebabkan kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah.
Dua masjid, yakni Masjid Jami Al-Magfiroh dan Masjid Jami Al-Ikhlas.
Polres Karawang melaporkan kerusakan berfokus pada retakan dinding dan kerusakan plafon.
Di Desa Kutamaneuh, tercatat dua rumah warga, satu musala dan satu gedung sekolah dasar rusak akibat guncangan gempa tadi.
Rumah-rumah terdampak diantaranya, milik Bapak Dedi Heri, Ibu Idah dan Ibu Atih. Musala Nurul Rohman dan gedung SDN Kutamaneuh 2 yang mengalami kerusakan ringan.
Pihak kepolisian dan instansi terkait, sampai saat ini masih terus melakukan pendataan untuk memastikan tidak ada lagi korban dan menghitung total kerugian materil, dampak gempa yang banyak dirasakan warga tersebut.
Laela
Komentar